
Pempek Palembang
Pempek Palembang, kuliner legendaris dengan cita rasa gurih dan cuko khas yang menggoda lidah. Sajian ikonik dari tanah Sriwijaya yang tak lekang oleh waktu!
Pempek Palembang adalah salah satu ikon kuliner Indonesia yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Berasal dari kota Palembang, Sumatera Selatan, pempek menjadi simbol kekayaan rasa dan tradisi yang diwariskan turun-temurun. Teksturnya yang kenyal, berpadu dengan cuko yang pedas-manis dan asam, menjadikan pempek sebagai sajian yang tak pernah membosankan.
Asal-Usul Pempek yang Legendaris
Konon, pempek sudah ada sejak masa kolonial Belanda. Nama “pempek” sendiri berasal dari sebutan “apek”, yaitu panggilan untuk pria Tionghoa tua yang pertama kali menjual makanan ini di Palembang. Awalnya, pempek dibuat sebagai cara kreatif untuk mengolah ikan segar agar tahan lama dan tidak cepat busuk.
Bahan dasar pempek adalah ikan segar, biasanya ikan tenggiri, yang dicampur dengan tepung sagu. Campuran ini menghasilkan adonan kenyal yang menjadi ciri khas pempek. Rasa gurih dari ikan tetap dominan, namun tidak amis, berkat proses pengolahan yang tepat.
Ragam Jenis Pempek yang Menggoda
Pempek Kapal Selam
Jenis ini adalah yang paling terkenal. Pempek kapal selam diisi dengan telur ayam utuh, kemudian direbus dan digoreng. Ketika dipotong, kuning telur yang meleleh berpadu sempurna dengan adonan ikan yang gurih.
Pempek Lenjer dan Pempek Bulat (Adaan)
Pempek lenjer berbentuk memanjang seperti sosis, dengan tekstur yang lebih padat. Sementara pempek adaan berbentuk bulat dan digoreng, dengan tambahan daun bawang dan bawang goreng dalam adonannya, menciptakan aroma harum yang menggoda.
Pempek Kulit dan Pempek Tahu
Pempek kulit dibuat dari kulit ikan, menghasilkan rasa lebih kuat dan tekstur renyah di luar. Sementara pempek tahu adalah hasil perpaduan budaya, dengan tahu yang dibungkus adonan pempek, menciptakan rasa lembut dan gurih.
Cuko: Saus Hitam yang Mengikat Segalanya
Cuko adalah saus khas pempek yang terbuat dari gula merah, asam jawa, bawang putih, cabai, dan ebi (udang kering). Rasanya asam, pedas, dan sedikit manis, menciptakan kombinasi rasa yang kompleks dan kaya. Cuko tidak hanya pelengkap, tetapi jiwa dari sajian pempek itu sendiri.
Di era digital, pempek Palembang tidak hanya bisa ditemukan di warung kaki lima atau restoran. Kini, banyak UMKM yang menjual pempek secara online, dikemas dalam bentuk beku dan dikirim ke berbagai kota di Indonesia, bahkan luar negeri.
Bahkan, para kreator kuliner mulai berinovasi dengan varian pempek kekinian, seperti pempek mozarella, pempek isi keju, hingga pempek mini untuk camilan.
Kesimpulan
Pempek Palembang adalah perpaduan budaya, tradisi, dan rasa yang khas. Dari sejarah panjangnya hingga ragam jenisnya, setiap gigitan pempek menyimpan cerita dan kelezatan yang tak lekang oleh waktu. Apakah kamu pencinta pempek klasik atau ingin mencoba varian modern, satu hal pasti: pempek Palembang selalu menggugah selera dan membawa kita pulang ke akar kuliner Indonesia.